Sebagai manusia masing-masing pribadi tentu mempunyai cita-cita hidup dan semuanya menginginkan hidup yang nikmat, baik lahir maupun batin, baik sekarang maupun yang akan datang. Banyak sekali cara yang ditempuh, namun mayoritas hanya mampu meraih kenikmatan sesaat dan tempores. Lalu, sebenarnya cara atau resep yang komplit itu bagaimana? Berikut resep yang bisa kita renungkan, jika sudah cocok silahkan dirasakan dan diamalkan, diantaranya adalah :
1. Iradah (kemauan). Kunci utama untuk meraih tujuan hidup adalah berupa kemauan yang kuat. Hal ini diisyaratkan pada Al Qur’an “Dan orang-orang yang berjuang dengan sungguh-sungguh dalam (mencari keridhoan) Kami, niscaya benar-benar Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik” QS Al Ankabut : 69. Ada juga pepatah yang mengatakan “Dimana ada kemauan, disitu ada jalan”.
2. Takholli (mengosongkan diri dari perangai-perangai tercela). Didalam kehidupan ini setiap manusia akan selalu mendasarkan perbuatannya pada prinsip yang dipegangnya. Adapun dasar yang tepat sebelum kita memulai setiap aktivitas adalah membersihkan diri dari sifat-sifat yang tercela atau kotor, seperti sombong, iri, dengki, marah, riya, dsb. Dalam artian kondisi kita berangkat dari nol atau netral dan tidak berprasangka buruk (positif thinking). Dalam Al Qur’an diterangkan “Sungguh menanglah orang yang membersihkan hatinya” QS. Asy-Syam : 9. Caranya, pertama dengan instropeksi diri (muhasabah), kedua menjauhkan segala makanan yang haram dan tidak berlebih-lebihan dalam soal makanan.
Takholli (dengan titik di atas pada huruf Kho) merupakan suatu lambang, bahwa diri pribadi masih dikungkung oleh titik noda, untuk itu orang harus menghilangkan titik di atas huruf Kho, bila telah hilang, berarti telah hilanglah noda yang menyelubungi jiwa, sehingga dia menjadi Tahalli (huruf Kho berubah menjadi Ha), hal ini menjadi simbol bahwa noda itu telah lebur oleh usaha dalam ber-Takholli.
3. Tahalli (akhlaq yang mulia, perangai-perangai terpuji). “Akhlaq yang luhur akan dapat meningkatkan seseorang hamba ke derajat tertinggi dan ditempatkan di tempat paling mewah di akhirat, meskipun ibadatnya agak kurang” HR. Thabrani. Akhlaq yang luhur mampu mengendalikan hawa nafsu dan menguatkan akal. Carannya dengan memperbanyak ilmu dan menunaikan amal ibadah.
Tahalli (dengan Ha tanpa titik) sebagai lambang, bahwa noda-noda telah hilang tenggelam dari diri kita, sehingga lambang bahwa nafsu telah kita taklukan di bawah kekuasaan akal dan iman. Untuk selanjutnya kita tunggangi dengan Tajalli.
4. Tajalli (Nyata bagi hati segala kegaiban, karena tersingkapnya tirai yang menyelubunginya). “Kalau tidak karena para syetan yang mengerumuni hati bani Adam, niscaya akan dapat melihat kerajaan langit” HR. Ahmad.
Tajalli (dengan huruf Jim bertitik di bawah) menjadi lambang, bahwa kemenangan telah berada di pihak akal dan iman. Sedangkan nafsu telah ditunggangi oleh akal, sehingga dia tidak sanggup lagi hendak membangkang terhadap kehendak akal, dia telah menjadi kendaraan dan tunggangan yang cekatan bagi akal dan iman.
Bila Tajalli ini telah terjadi pada hati insan, terbukalah segala indera batin untuk menanggapi apa-apa yang terjadi dalam hubungan dengan kekasih. Di saat itu terjadilah perkenalan yang amat indah antara mukmin dengan Tuhannya (ma’rifat). Disinilah manusia akan melihat dengan mata hatinya betapa indah Hadhrat Rububiyah, sehingga kelulah lidah hendak melukiskan-Nya, tak sanggup pena hendak menggambarkan-Nya. Ia adalah Jamal (Maha Indah) sekaligus Jalal (Maha Perkasa) tak ada uyang melebihi Jamal dan Jala-Nya.
Manusia takkan sampai ke taraf ini kalau tidak melalui mujahadah (berjuang dan bersungguh-sungguh) dengan penuh kesabaran mengisi hidup dengan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi segala yang dilarang-Nya, mengerjakan segala yang wajib dan sunah disertai dengan keikhlasan hati, khusu’, khudu’, dan tawadhu’, bersamaan pula dengan menjauhi segala larangan-Nya. Apabila semua ini sudah diisi disertai dengan ilmunya, insya Allah Tuhan akan berkenan menerangi hati dengan nur keagungan-Nya.